7 Years of Love – Book 5


Book 5

 

-4 tahun kemudian-

“Yi Jung-a….” teriak Sooyeon berlari mengejar anaknya yang berusia 4 tahun yang sedang montok-montoknya berlari-lari kencang mengitari taman. Yi Jung tumbuh besar dengan sebagai anak yang aktif, cerdas dan nakal. Kadang Sooyeon kewalahan mengurus Yi Jung yang sedang masa nakal-nakalnya itu. namun dengan bantuan Junsu, masalah dapat teratasi.

 

Yi Jung berlari-lari kencang sehingga tidak sengaja menabrak seorang pria muda berusia 22 tahun itu.

 

“Ah…Yi Jung-a…makanya sudah kubilang jangan ban….” Perkataan Sooyeon terputus ketika melihat seorang pria muda membantu mengangkat Yi Jung yang terjatuh.

 

“Sooyeon…..” kata pria muda itu terperangah memandang Sooyeon.

 

“Hankyung…kamu….kapan kamu kembali ke Seoul??” Sooyeon buru-buru meraih Yi Jung dari pelukan Hankyung.

 

“kemarin….tapi Sooyeon…apakah dia anakmu? Kamu…sudah menikah??” Hankyung memandang Yi Jung dengan tidak percaya dan memandang Sooyeon hanya berusaha memeluk Yi Jung dengan erat. 

 

“Sooyeon….” Panggil Junsu yang sudah berusia 22 tahun itu menghampiri Sooyeon dan saat melihat Hankyung, Junsu langsung terdiam membeku.

 

“appa….” Teriak Yi Jung mengulurkan tangannya minta digendong oleh Junsu. Junsu tersentak sadar dan meraih Yi Jung dari gendongan Sooyeon.

 

“Sooyeon…apakah kamu…menikah dengan Junsu?” Hankyung terkaget masih belum bisa mencerna semuanya.

 

@rumah  Junsu:

Suasana menjadi hening seketika diantara mereka bertiga. Yi Jung sudah mereka serahkan kepada pengasuh untuk mengajaknya bermain dihalaman rumah sementara mereka bertiga berbicara empat mata. (enam mata mungkin).

 

“kamu sudah menikah?” Tanya Hankyung memecahkan suasana hening.

 

“belum” jawab Sooyeon dengan jujur.

“lalu anak tadi???” Hankyung semakin bingung.

 

“dia anakku” kata Sooyeon dengan singkat. Junsu melirik Sooyeon dan terdiam saja.

 

“apakah itu benar?” Hankyung menatap Junsu yang lagi-lagi melirik Sooyeon tidak tahu harus melakukan apa.

 

“ehm…iya benar Sooyeon tidak menikah dan memang itu adalah anaknya. Selain itu tidak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi” kata Junsu sambil menelan ludah.

 

Sooyeon menggenggam tangan Junsu sehingga nyaris membuatnya terlonjak kaget. Junsu menatap Sooyeon yang menatapnya dengan penuh arti. Ah, rupanya Sooyeon meminta Junsu merahasiakan siapa ayah anak tersebut.

 

“appa….eomma……lihat…. lihat Yi Jung mendapat ini” teriak Yi Jung masuk kedalam dengan tangan memegang capung sementara pengasuhnya kelabakan berlari menyusul Yi Jung.

 

“appa???? Junsu…kamu ayah Yi Jung?” Hankyung semakin terperanjat mendengar Yi Jung memanggil Junsu appa. Junsu tercenggang mendengar perkataan Hankyung, orang bodoh saja bisa tahu dengan jelas bahwa Yi Jung adalah anak kandung Hankyung dengan menilai wajah dan penampilan. Karena ayah-anak tersebut sangat persis. Junsu semakin tidak tahan….

 

 

 

Little Han Yi Jung                                                Han Kyung

 

”ne….Yi Jung-a, kenapa tidak bermain di kamarmu?” kata Sooyeon memeluk Yi Jung dengan lembut. Yi Jung menatap Hankyung dan terdiam kemudian menatap Junsu. Yi Jung menarik-narik tangan Junsu.

 

”appa…..temanin Yi Jung bermain. Yi Jung tidak mau bermain bersama ahjuma…. Ahjussi juga ikut ya. Main sepak bola…..” Yi Jung menarik tangan Hankyung secara tidak terduga.

 

Hankyung merasakan getaran aneh diantara dirinya dengan Yi Jung tapi tidak bisa dijelaskan. Junsu memandang Sooyeon dan menatap Hankyung yang kebingungan.

 

”bermainlah dengan Yi Jung jika kamu tidak keberatan.” Sooyeon menganggukkan kepalanya walau dalam hati tidak ingin Hankyung mengetahui kebenaran bahwa Yi Jung adalah anak kandungnya. Namun, naluri keibuannya berbisik bahwa setidaknya membiarkan Yi Jung merasakan bermain bersama ayah kandungnya walau tidak tahu kenyataannya.

 

Akhirnya Hankyung-Yi Jung-Junsu bermain sepak bola bertiga. Yi Jung kecil berlari lincah kesana kemari menendang bola itu sesekali jatuh sehingga membuat Junsu dan Hankyung kelabakan menghampiri Yi Jung. Namun, Yi Jung tipe anak yang kuat, luka kecil tidak menghalanginya untuk bermain sepak bola. Hankyung kagum dengan daya tahan Yi Jung sementara Junsu melirik Hankyung berharap Hankyung menyadari bahwa Yi Jung adalah anak kandungnya.

 

Sooyeon memandang mereka diteras saja sambil menahan airmata. Dirinya sudah berjuang membesarkan Yi Jung tanpa didampingi Hankyung. Namun, tiba-tiba pria yang meninggalkan dirinya muncul begitu saja didepan dirinya. Sooyeon merasa dilema antara mau memberitahukan atau menyimpan rahasia mengenai status Yi Jung.

 

”nyonya…. Anda tidak apa-apa?” teguran pengasuh menyadarkan lamunan Sooyeon. sooyeon buru-buru menghapus air matanya dan mendongakkan kepalanya menatap pengasuh tersebut.

 

”tidak apa-apa? Ada apa?” Sooyeon menatap pengasuh itu.

 

”ada telepon yang mencari anda” kata pengasuh itu sambil menyerahkan telepon tanpa kabel itu kepada Sooyeon. Sooyeon menerima telepon tersebut.

 

”yobbosseo” sahut Sooyeon menyapa.

 

”yobbosseo, saya dr. Choi” kata dokter diseberang.

 

”ah ya annyeong dr.Choi, ada apa sampai anda meneleponku?” Sooyeon merasa heran mendadak Siwon, dokter pribadinya meneleponnya.

 

”kurasa kita harus bertemu sekarang. Ada yang harus kukatakan kepadamu. Ini berkaitan dengan kesehatanmu. Kita bertemu di cafe samkyeongsal” kata dr.choi membuat Sooyeon terkejut dan bingung.

 

”ah…ne….aku kesana sekarang. Kira2 5 menit akan sampai.” kata Sooyeon sebelum menutup teleponnya. Sooyeon bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Junsu.

 

”Junsu….bisa tolong jaga Yi Jung, aku harus ke cafe Samkyungsal. Katanya Dr. Choi Si Won mau menemuiku. Katanya penting. Bisakan?” kata Sooyeon memandang Junsu.

 

”ah ne…baiklah. Serahkan Yi Jung kepadaku. Kamu pergilah….jangan membuat Siwon menunggumu lama” Junsu hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan.

 

Melihat interaksi antara Junsu dengan Sooyeon membuat Hankyung menjadi tidak nyaman. Karena setelah 4 tahun terpisah, Hankyung masih tidak bisa melupakan Sooyeon dan masih mencintainya.

 

@cafe Samkyungsal:

Sooyeon melangkah masuk kedalam cafe dan memesan secangkir teh hangat. Sooyeon sampai duluan karena jarak antara cafe dengan rumah Junsu cukup dekat. Jadi, Sooyeon memutuskan menunggu Siwon.

 

Setelah pelayan memberikan teh sesuai dengan pesanannya. Tampak Siwon baru saja tiba di cafe. Tampak raut wajahnya muram dan serius. Siwon berjalan dengan cepat dan duduk dikursi.

 

”anda mau pesan apa?”kata pelayan dengan ramah.

 

”secangkir teh hangat. Tolong….trims….” kata Siwon tersenyum sekilas dan setelah pelayan pergi. Siwon langsung mengeluarkan dokumen dari dalam tasnya.

 

”ada apa anda mencariku? Kelihatannya penting sekali ya sampai memanggilku kesini???” Sooyeon menatap Siwon dengan bingung.

 

”Sooyeon-a, sebelum itu kamu harus menjawab pertanyaanku….ah gamsahamnida….” kata Siwon ketika pelayan memberikan secangkir teh hangat. ” Sooyeon-ah apa akhir-akhir ini kamu tidak merasakan tubuhmu merasa kelelahan luar biasa dan sering mimisan?”

 

”ehm….kadang….kenapa????” Sooyeon semakin bingung melihat Siwon kembali muram lagi.

 

”Sooyeon-a, ingat 3 hari yang lalu kamu melakukan pemeriksaan kan? Nah berdasarkan sample darah kamu terkena kanker darah. Dan sudah sampai stadium akhir…… Ini….. Sudah terlambat untuk ditangani. Jadi, kusarankan kamu ikut kemoterapi untuk memperlambatkan kematianmu” bisik Siwon berusaha berhati-hati menjelaskan sambil menyerahkan dokumen kesehatan Sooyeon.

 

Sooyeon terkejut dan merasa tidak percaya dengan ucapan Siwon barusan. Namun, setelah melihat hasil data pemeriksaan barulah Sooyeon percaya. Tidak terasa air mata Sooyeon membasahi wajahnya dan merasa takut. Baru kali ini, dia merasa takut meninggalkan Yi Jung. Ya….. Yi Jung masih berusia 4 tahun. Apa jadinya, jika dia sudah meninggal lantas siapa yang membesarkan Yi Jung?

 

”maaf Sooyeon. Aku tidak tahu harus bagaimana menolongmu. Tapi, kusarankan kamu opname…..dan menjalani masa terapi.”saran Siwon dengan prihatin.

 

”berapa lama….” kata Sooyeon ditengah isak tangisnya.

 

”eh….???” Siwon menatap Sooyeon dengan bingung.

 

”berapa lama sisa waktuku?” Sooyeon menghapus airmatanya dan mendongakkan kepalanya menatap Siwon dengan tegar.

 

”3 bulan lagi…..” sahut Siwon dengan lirih.

 

@rumah Junsu:

”eomma……” Yi Jung berlari kecil menghampiri eommanya yang baru pulang.

 

”Yi Jung-a….apakah kamu gembira bermain bersama appa dan ab….ahjussi?” kata Sooyeon nyaris keceplosan menyebut aboji sambil mengendong Yi Jung di pangkuannya.

 

”ngnnnn….” sahut Yi Jung sambil menganggukkan kepalanya. Tampak peluh membasahi keningnya dan pipi memerah karena bermain terlalu senang.

 

”baiklah kurasa aku sebaiknya pulang. Sampai jumpa….” kata Hankyung keluar dari dalam rumah Junsu dan beranjak pulang.

 

” ahjussi….lain kali datang lagi ya…..” teriak Yi Jung sambil melambaikan tangan kepada Hankyung yang dibalas dengan lambaian.

 

”oh ya tadi Siwon mencarimu ada urusan apa?” Junsu meraih Yi Jung dari gendongan Sooyeon dan melangkah masuk kedalam kamar.

 

”ah….tidak….tidak ada apa-apa koq. Cuma percakapan biasa saja” kata Sooyeon berbohong. Belum saatnya Junsu tahu mengenai penyakitnya. Sampai Sooyeon tahu langkah apa yang harus dia ambil demi kebaikan Yi Jung.

 

@malam harinya di flat Sooyeon:

Sooyeon memandang Yi Jung yang sedang tidur disampingnya. Sooyeon menangis pelan agar tidak membangunkan Yi Jung. Dirinya harus mengambil keputusan yang tepat untuk Yi Jung.

 

@rumah Junsu:

”appa…….” teriak Yi Jung berlari masuk kedalam rumah Junsu. Sementara Junsu tertawa sambil menggendong Yi Jung dengan senang.

 

”Junsu-a…..nanti malam apa boleh Yi Jung menginap disini?” Sooyeon mendekati Junsu dan menyerahkan tas berisi beberapa pakaian milik Yi Jung.

 

”hah? Kenapa? Yah boleh-boleh saja sih? Tapi ada apa sebenarnya terjadi?” Junsu menerima tas itu dengan kebingungan.

 

”aniyo…..aku hanya ingin Yi Jung tinggal ditempatmu untuk sementara waktu. Aku ada urusan…” Sooyeon menggelengkan kepalanya dengan pelan. Dirinya pesimis apakah rencana yang dia susun akan berjalan dengan lancar.

 

”baiklah, kita makan sarapan bertiga bagaimana?” ajak Junsu sambil meletakkan tas milik Yi Jung dan masih dalam keadaan menggendong Yi Jung.

 

”ide bagus” Sooyeon mengangguk setuju. Akhirnya mereka menghabiskan sarapan di rumah Junsu. Yi Jung sangat senang melihat eommanya menghabiskan waktu bersama dengan Junsu.

 

”nah…eomma pergi dulu ya. Kamu harus nurut sama appamu. Oh ya, Junsu-a, hari ini hari minggu tidakkah kamu mau mengajak Yi Jung bermain sepak bola ditaman sementara aku pergi mengurus urusanku?” usul Sooyeon sambil menyambar tasnya beranjak hendak pergi. Junsu hanya menganggukkan kepalanya saja dan membiarkan Sooyeon pergi.

 

@kantor Spriss:

Sooyeon mendongakkan kepalanya menatap gedung bercakar tinggi itu dan menghembuskan nafasnya dengan gugup.

 

Sooyeon membiarkan langkah kakinya membawa masuk kedalam kantor itu dan bertanya kepada resepsionis untuk membuat janji temu dengan presiden direktur mereka. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Sooyeon diantar masuk kedalam ruangan presiden direktur dimana tempat mantan kekasihnya bekerja walau hari ini hari minggu.

 

”Sooyeon-a, ada perlu apa kamu mencariku sampai sedemikian terdesak harus menemuiku hari ini?” Hankyung membalikkan badan menghadap Sooyeon.

 

”mengenai Yi Jung” jawab Sooyeon singkat masih berdiri dengan gugup. Hari ini, dia harus mengatakan latar belakang Yi Jung.

 

”Yi Jung? Ada apa dengannya? Ah ya, duduk dulu” Hankyung berjalan mendekati Sooyeon dan menariknya duduk di sofa.

 

Aroma Lily masih melekat ditubuh Sooyeon. Sooyeon tidak pernah berubah, kecantikan masih seperti 4 tahun yang lalu dan aroma tubuh tetap sama meski sekarang status yang dia sandang adalah menjadi seorang ibu. Hankyung melirik kalung yang ternyata masih tetap dikenakan Sooyeon. Hankyung menghela nafasnya dan menatap mata bening milik Sooyeon.

 

”Hankyung-a…..sebenarnya….Yi Jung bukan anak kandung Junsu….dia hanyalah ayah baptisnya. Karena kupikir Yi Jung membutuhkan figur ayah. Jadi, mohon jangan salah paham.” Sooyeon mengatakan disela-sela keheningan.

 

Hankyung tersentak kaget mendengar bahwa ternyata bukan Junsu ayah Yi Jung. Dirinya semakin penasaran siapa ayah Yi Jung.

 

”lalu? Siapa ayah kandung Yi Jung? Kamu pernah mencarinya untuk meminta pertanggung jawabannya? Tidak mungkin kamu menjadi single mother. Sooyeon-a, usiamu baru 22 tahun. Itu terlalu muda untuk menerima beban dan tanggung jawab sebagai ibu tunggal” kata Hankyung merasa ada beban dihatinya.

 

Hankyung tidak menyangka kepergiannya meninggalkan Sooyeon menyebabkan Sooyeon mengalami banyak rintangan. Dirinya jelas masih mencintainya namun tidak bisa hidup bersama.

 

”Yi Jung….anakku. Aku berhak melindungi dan membesarkannya. Ayah kandung Yi Jung tidak mengetahui keberadaan Yi Jung. Dan alasanku datang ke sini adalah, aku ingin kamu melaksanakan tanggung jawabmu sebagai ayah…. Ya, Yi Jung adalah anak kandungmu.” Sooyeon menahan nafasnya setelah mengatakan kebenaran.

 

To be Continued…..

1 thoughts on “7 Years of Love – Book 5

Tinggalkan komentar